Mengenal Prinsip Pengembangan Kurikulum Pendidikan Di Indonesia

Demi menguatkan pendidikan karakter kepada siswa, maka perlu adanya pembenahan kurikulum guna memperkuat implementasi pendidikan karakter tersebut. Nah, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk menciptakan kurikulum yang efektif, yakni dengan menerapkan prinsip pengembangan kurikulum. 

Lalu, Apa Itu Prinsip Pengembangan Kurikulum?

Pengembangan kurikulum sendiri merupakan suatu proses perencanaan dan penyusunan kurikulum yang dilakukan oleh tim pengembang kurikulum. Pengembangan kurikulum ini dilakukan agar kurikulum yang dihasilkan bisa menjadi bahan ajar serta acuan bagi para tenaga pengajar untuk mencapai tujuan pendidikan.

Lantas, apa yang dimaksud dengan prinsip pengembangan kurikulum itu? Secara umum prinsip pengembangan kurikulum adalah pedoman, kaidah, atau hukum yang mengatur perencanaan kurikulum tersebut. Di mana, prinsip-prinsip yang dicanangkan akan sesuai dengan tujuan pendidikan yang lebih efektif dan efisien lagi.

Lantas, Apa Tujuan Dari Prinsip Pengembangan Kurikulum?

Salah satu tujuan utama dari prinsip pengembangan kurikulum, yakni untuk meningkatkan kemampuan siswa dan mencetak lulusan yang berprestasi serta berbudi luhur. Oleh karena itu, tujuan ini pun telah disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003. 

Selanjutnya, dalam proses pengembangan kurikulum perangkat sekolah juga harus ikut serta dalam upaya tersebut. Mereka harus ikut membantu dalam merencanakan, menjalankan, dan memperhatikan proses pengembangan kurikulum tersebut. Kemudian, melakukan evaluasi kurikulum sesuai dengan standar yang berlaku untuk menyempurnakannya.

Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum

Secara umum, prinsip pengembangan kurikulum terbagi menjadi dua, yaitu prinsip umum dan prinsip khusus. Pada jenis prinsip umum ini merupakan prinsip yang berlaku atau dikembangkan di jenis kurikulum manapun. Sementara itu, pada prinsip khusus pengembangan kurikulum hanya berlaku di tempat dan situasi tertentu saja.

pengembangan kurikulum

Nah, pada kali ini prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yang akan dibahas adalah prinsip umum. Prinsip ini merupakan pengembangan kurikulum yang didasarkan pada modul pengajaran yang digunakan saat ini. Berikut terdapat lima prinsip pengembangan kurikulum yang berlaku di Indonesia, yaitu:

Prinsip Pengembangan Kurikulum Satuan Dinas Pendidikan Indonesia

  • Berpusat kepada Peserta Didik

Pada saat penetapan standar pembelajaran maka harus memenuhi berbagai keragaman potensi, kebutuhan, dan tahapan belajar serta kepentingan peserta didik itu sendiri.

  • Kontekstual

Menerapkan kekhasan dan kesesuaian dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya, dan dunia kerja (khusus SMK). Kemudian, menunjukkan karakteristik atau kekhususan pada peserta didik yang berkebutuhan khusus (khusus SLB).

  • Esensial

Kurikulum memuat seluruh unsur informasi yang dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan dengan bahasa yang lugas, ringkas, dan mudah dipahami siswa.

  • Akuntabel

Kurikulum dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual di lingkungan pendidikan.

  • Melibatkan Berbagai Pemangku Kepentingan

Proses pengembangan kurikulum melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor kementerian pendidikan.

Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013

Sementara itu, pada pengembangan kurikulum 2013 (K13) terdapat pembaharuan modul ajar yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Nah, adapun prinsip pengembangan kurikulum K13 di antaranya, yaitu:

  • Prinsip Relevansi

Pengembangan kurikulum harus relevan antara pendidikan yang diberikan dengan permasalahan di lingkungan masyarakat dan guru berperan dalam memberi materi dan pengalaman mengajarnya kepada siswa agar bisa diterapkan di kehidupannya.

  • Prinsip Fleksibilitas

Pengembangan kurikulum bersifat luwes karena harus mengikuti tuntutan perubahan zaman.

  • Prinsip Berkesinambungan 

Pengembangan kurikulum harus direncanakan secara proporsional antara program materi yang diajarkan dengan aspek perilaku siswa.

  1. Prinsip Efektivitas 

Pengembangan kurikulum berhubungan dengan cara guru dalam menyampaikan materi pelajaran, sedangkan siswa berkaitan dengan cara mereka memahaminya. 

  • Prinsip Efisiensi

Pengembangan kurikulum berhubungan dengan tenaga, waktu, dan biaya yang dikeluarkan dalam mencapai hasil yang diinginkan.

Prinsip Pengembangan Kurikulum Merdeka

Selain prinsip pengembangan kurikulum di atas, saat ini juga telah mulai diterapkannya prinsip pengembangan Kurikulum Merdeka untuk jenjang PAUD/RA sampai SMA/SMK. Nah, berikut terdapat empat struktur utama dalam kurikulum merdeka, yaitu:

  • Struktur Minimum

Pengembangan kurikulum ditetapkan pemerintah pusat, tetapi satuan pendidikan dapat mengembangkan program dan kegiatan tambahan sesuai visi, misi, dan sumber daya yang tersedia di wilayahnya masing-masing.

  • Otonomi

Pengembangan kurikulum memberikan kemerdekaan pada satuan pendidikan dan guru untuk merancang proses dan materi pembelajaran yang relevan dengan perkembangan zaman.

  • Sederhana

Pengembangan atau perubahan kurikulum dari kurikulum sebelumnya dibuat seminimal mungkin, tetapi tetap signifikan untuk proses pembelajaran. 

  • Gotong Royong

Proses pengembangan kurikulum merupakan hasil kolaborasi dari puluhan institusi, di antaranya yaitu Kementerian Agama, Universitas, sekolah, dan lembaga pendidikan lainnya yang turut serta dalam perancangan kurikulum.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa proses pengembangan dan penyusunan kurikulum harus bersifat fleksibel serta membutuhkan kerjasama dengan instansi terkait. Tujuannya adalah supaya dapat berjalan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional itu sendiri. Akan tetapi, bagaimana jika prinsip pengembangan kurikulum tersebut justru tidak terlaksana?

Tentunya, semua kerjasama dan kolaborasi institusi pendidikan dalam proses perancangan kurikulum itu tidak ada artinya. Bahkan, dapat dipastikan bahwa tidak akan ada perkembangan dalam kemajuan sistem pendidikan di Indonesia. Lebih mengkhawatirkannya lagi, kelak siswa tidak akan mampu beradaptasi dan mengatasi masalah di lingkungannya.

Bagikan ke:

Subscribe Newsletter

Berlangganan berita terbaru, tips, dan kegiatan Putera Sampoerna Foundation